Siapa yang tidak mengenal yang namanya Madu... Yaa...kata yang tidak asing lagi ditelinga. Sebagian besar kita pasti sudah mengenal yang namanya madu yaitu cairan yang dihasilkan dari hewan yang bernama Lebah.
Yuk lebih lengkapnya kita baca pembahasan dibawah ini...
Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan
berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon madu
sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat
pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah
halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi
fermentasi.
Rasa manis madu disebapkan oleh
unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan memiliki rasa manis yang
hampir sama dengan gula.
Madu memiliki ciri-ciri kimia yang
menarik, dioleskan jika dipakai untuk pemanggangan. Madu memiliki rasa yang
berbeda daripada gula dan pemanis
lainnya. Kebanyakan mikroorganisme tidak bisa berkembang di
dalam madu karena rendahnya aktivitas air
yang hanya 0.6.
Sejarah penggunaan madu oleh manusia
sudah cukup panjang. Dari dulu manusia menggunakan madu untuk makanan dan
minuman sebagai pemanis atau perasa. Aroma madu bergantung pada sumber nektar yang diambil lebah.
Kandungan
nutrisi
Madu adalah campuran dari gula dan
senyawa lainnya. Sehubungan dengan karbohidrat, madu terutama fruktosa (sekitar
38,5%) dan glukosa (sekitar 31,0%), sehingga mirip dengan sirup gula sintetis
diproduksi terbalik, yang sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan sukrosa 5%.
Karbohidrat madu yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan karbohidrat
kompleks lainnya. Seperti semua pemanis bergizi yang lain, madu sebagian besar
mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau mineral. Madu
juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa dianggap berfungsi sebagai
antioksidan, termasuk chrysin,
pinobanksin,
vitamin C, katalase,
dan pinocembrin.
Komposisi spesifik dari sejumlah madu tergantung pada bunga yang tersedia untuk
lebah yang menghasilkan madu.
Analisa madu secara umum
- Fruktosa: 38.2%
- Glukosa: 31.3%
- Maltosa: 7.1%
- Sukrosa: 1.3%
- Air: 17.2%
- Gula paling tinggi: 1.5%
- Abu (analisis kimia):0.2%
- Lain-lain: 3.2%
Kekentalan madu adalah sekitar 1,36
kilogram per liter. Atau sama dengan 36% lebih kental daripada air).
Lebah
Jenis lebah yang paling efektif
menghasilkan madu adalah lebah dengan jenis Apis dorsata. Lebah ini termasuk lebah Asia
yang paling bagus memproduksi madu. Lebah ini hanya membuat sarang
satu lapis yang meggantung di dahan pohon, di langit-langit yang terbuka, atau
di tebing jurang. Untuk saat ini Apis dorsata belum bisa dibudidayakan di
kandang tertutup.[13] Dengan sarang berukuran 2 x 2 m lebah ini bisa menghasilkan 20 kg
madu untuk setiap sarang.
Apis dorsata berbadan besar, dan hidup di daerah sub-tropis
dan tropis Asia
seperti Indonesia, Filipina, India,
Nepal dan tidak ditemukan selain di daerah Asia.
Di Indonesia lebah ini bisa ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan NTB
atau NTT.
Pembentukan
Lebah mengubah sakarida menjadi madu dengan proses
mengunyah berkali kali sampai setengah tercerna. Proses ini tidak dilakukan
sekaligus. Setelah dikunyah, sakarida masih dalam
bentuk cair dan masin mengandun banyak air, maka proses selanjutnya adalah
penguapan sebanyak mungkin air dan transformasi
dengan enzim.
Lebah membuat madu sebagai sumber
makanan. Pada musim dingin atau saat makanan langka, lebah mengambil cadangan
madu sebagai sumber energi.
Secara umum ada tiga jenis tipe
lebah dalam satu sarang:
- Seekor ratu
- Beberapa lebah jantan (untuk membuahi calon ratu baru)
- Ribuan lebah betina pekerja.
Lebah pekerja bertugas mengurus larva,
mengumpulkan nektar yang akan dibuat menjadi madu, serta
mencari nektar.
Sepanjang sejarah, madu sudah
digunakan manusia untuk mengobati berbagai jenis penyakit, namun baru beberapa
periode ini antiseptik dan antibakteri yang berasal dari madu bisa
dijelaskan secara kimiawi.
Efek
Osmotik
Madu memiliki efek osmotik. Pada
dasarnya madu merupakan campuran dari monosakarida dengan aktifitas air yang rendah, kebanyakan molekul air selalu berhubungan dengan gula
dan juga mikroorganisme.
Hal ini membuat madu menjadi media yang tidak bagus untuk mikroorganisme berkembang biak.
Hidrogen
Peroksida
Hidrogen
Peroksida terbentuk dari pelepasan yang lambat oleh enzim
glukosa
oksida yang ada di madu. Hal ini terjadi jika madu dicairkan, dimana
oksigen dibutuhkan untuk reaksi
ini, aktif hanya jika keasaman madu
dinetralisasi oleh cairan tubuh, dapat dihancurkan oleh adanya enzim
pencerna protein, dan akan hancur jika madu terpapar
panas atau sinar.
Madu juga dapat menonaktifkan logam
bebas, yang tidak akan mengkatalisis pembentukan radikal oksigen bebas dari
hidrogen peroksida, yang menyebabkan peradangan. Juga, unsur antioksidan dalam
madu membantu membersihkan radikal bebas oksigen yang ada.
Pada saat madu digunakan (seperti
dioleskan pada luka) hidrogen peroksida
dihasilkan saat madu mencair terkena cairan tubuh. Sebagai hasilnya, hidrogen peroksida
dilepaskan perlahan lahan dan menjadi antiseptik.
Pengobatan
penderita diabetes
Madu juga sudah terbukti bisa
digunakan untuk pengobatan luka pada penderita diabetes dimana pasien tidak bisa
menggunakan antibiotik.
Karena manisnya dari madu berupa
fruktosa dan apabila masuk kedalam tubuh akan langsung diubah menjadi energi
tanpa perlu hormon insulin untuk mengubahnya.Sehingga dapat menyembuhkan
penderita diabetes.
Keasaman
Metilglioksal
Aktivitas antibiotik nonperoksida
disebapkan oleh metilglioksal
(MGO) dan komponen sinergi yang tidak dikenali. Kebanyakan madu mengandung MGO
yang sangat rendah, namun madu manuka
mengandung MGO yang sangat tinggi. Tingkat sinergi dalam madu manuka dua kali
lipat lebih dari aktivitas antibakteri MGO.
Efek
nutraseutikal
Antioksidan dalam madu pernah
diujikan pada tikus dan mampu mengurangi kerusakan yang terjadi di usus besar.
Hal ini sesuai dengan pengobatan tradisional.
Pengobatan
sakit tenggorokan dan batuk
Madu juga sudah digunakan
berabad-abad untuk mengobati sakit tenggorokan dan batuk, dan sesuai penelitian
yang baru dilakukan, madu dapat meredakan batuk.
Aplikasi
medis lainnya
Beberapa studi menunjukkan
penggunaan madu dapat mengurangi bau badan, bengkak, dan mengobati luka. Madu
telah terbukti menjadi pengobatan yang efektif untuk konjungtivitis pada tikus. Madu
dipasteurisasi secara luas diyakini dapat mengurangi alergi, meskipun tidak
secara komersial disaring atau madu mentah terbukti lebih efektif dibandingkan
plasebo dalam studi terkontrol dari 36 peserta dengan alergi pada mata.
Dari berbagai sumber.
Jual Madu Hitam Pahit Plus Propolis...
BalasHapusMinat Call/SMS/Whatsapp 081932643674 (Sahrul)
Pin BB 7EA35015