Rabu, 25 Februari 2015

Undangan Pernikahan



Jakarta,  Maret 2015



Maha suci Allah SWT yang telah mempertemukan
Dan mempertautkan dua hati untuk saling berbagi
Cinta, harapan dan kehidupan
Dalam tali pernikahan


                                                         Ya Allah, perkenankanlah kami : 

 
Agustiana, S.Pd.
Putri  Bpk. H. Abdul Fatah (Alm) & Ibu Hj. Siti Aisyah (Alm)
way
                                                                                  dengan
 
Awaluddin Yamin, S.Pd.
Putra  Bpk. Bunyamin ( Yamin ) H.M & Ibu Siti Romlah


Akad nikah : Jum’at, 6 Maret 2015   Pukul : 14.00 WIB
Bertempat : Di kediaman mempelai wanita

Yani
                                                                                       &
 
Agustiani, S.Pd.
Putri  Bpk. H. Abdul Fatah (Alm) & Ibu Hj. Siti Aisyah (Alm)

                                                                             dengan
 
Sahrul, S.Kom.
                                                      Putra  Bpk. Masan  & Ibu Muronih


Akad nikah : Sabtu, 7 Maret 2015   Pukul : 09.00 WIB
Bertempat : Di kediaman mempelai wanita



Untuk melaksanakan syari’at agama-Mu dan mengikuti sunnah Rasul-Mu
Dalam membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.









Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT.
Kami bermaksud menyelenggarakan resepsi pernikahan kami
Yang insya Allah akan dilaksanakan pada :


Hari : Sabtu

Tanggal : 7 Maret 2015

Pukul : 10.00 WIB – selesai

Bertempat : Jl. Mampang Prapatan XV No. 13A Rt. 013/01

Kel. Tegal Parang Kec. Mampang Prapatan

Jakarta Selatan



Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami

Apabila Bapak/Ibu/Saudara/i berkenan hadir untuk memberikan doa restu kepada kami

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Kami yang berbahagia,



Keluarga Bpk. H. Abdul Fatah (Alm) & Ibu Hj. Siti  Aisyah (Alm)

Keluarga Bpk. Bunyamin ( Yamin ) H.M & Ibu Siti Romlah

Keluarga Bpk. Masan  & Ibu Muronih



Yana & Away

 Yani  & Sahrul




































 

Sabtu, 07 Februari 2015

Islamic Parenting

Pola Pengasuhan Anak Dalam Islam 


Bagaimana Cara menjadi Orang Tua Mulia
 
“Jangan kamu bunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rizki kepada mereka dan kepadamu. Sesungguhnya melakukan pembunuhan terhadap mereka adalah dosa besar.” (QS. Al-Isra:31)

Kemudian Rasulullaah Shalallaahu ‘Alaihi was Sallam bersabda,
“Tidaklah seorang anak dilahirkan di sebuah keluarga melainkan dapat menjadi kebanggaan yang sebelumnya tidak dimiliki.” (HR. Ath-Thabrani)



Mungkin bagi para blogger dan netizen sering mendengar istilah Islamic parenting khususnya bagi para orang tua muslim. Yah, Islamic parenting bisa diartikan sebagai sebuah proses memelihara anak dengan jalan yang diajarkan oleh Allah dan RasulNya. Jalan untuk memelihara anak maksudnya adalah petunjuk, pertolongan dan semua kebaikan yang Allah sediakan untuk orang tua dan anak di muka bumi ini, dimana jalan tersebut sudah dijalani oleh Rasulullah SAW dan keluarganya yang dikasihi dan disayangi Allah.

Satu- satunya jalan kemulian di bumi ini untuk para orang tua sepanjang masa hanya ada dalam Islam.Orang tua hanya bisa menjadi mulia, jika ia mendekatkan diri pada ajaran Islam dan mengamalkannya. Semakin akrab orangtua dengan Islam maka semakin karab denga  keselamatan. Keakraban manusia dengan Islam berisi pemahaman yang benar tentang Islam, diantaranya Islam adalah satu - satunya agama yang benar dan diajarkan sejak Nabi Adam dan Hawa 'Alaihissalam turun ke bumi dan membentuk keluarga, Islam berlanjut ke Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul dan Nabi terakhir untuk keluarganya dan semua manusia sampai akhir masa alam semesta.


Ketika istri Imran berkata : " Yaa rabbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat...( Q.S. Ali-Imran:35 )

 
Orang tua adalah predikat mulia untuk manusia, menjadi orang tua bagi seorang muslim adalah anugerah yang sangat indah dari allah SWT. , karena dengan adanya keturunan umat Islam, insyaa Allah dipastikan akan ada keberlanjutan amalan shalih yang dapat dilakukan di dunia selama hidup. Orang tua ditambah adanya anak akan merasakan pertambahan kebahagiaan akibat kemuliannya mendidik anak sebagai penerus kebaikan orangtuanya.

Seorang manusia tanpa anak ibarat angka 1 yang tidak memiliki pengali. Dia tidak bisa menggandakan kebaikannya pada anak karena jelas tidak mempunyai anak. Lain hal nya dengan seorang manusia yang memiliki anak, apakah anak kandung atau anak asuh, maka ia bisa menggandakan kebaikannya kepada anaknya. Anak adalah keturunan yang dapat menambah dampak kebaikan yang dilakukan orang tuanya.

“Sesungguhnya setiap pohon itu berbuah. Buah hati adalah anak. Sesungguhnya Allaah tidak akan menyayangi orang yang tidak sayang kepada anaknya. Demi Dzat yang Jiwaku ada di Tangan-Nya, tidak akan masuk surga kecuali orang yang bersifat penyayang.” (HR. Ibnu Bazzar)
  

Sudah menjadi kecenderungan manusia untuk memiliki pasangan hidup, menajdi suami istri yang sah dan memiliki keturunan yang diharapkan dapat menebar amal kebaikan dimuka bumi ini. Sebaik - baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Kebaikan sebuah jama'ah keluarga lebih baik dari pada kebaikan seorang diri

Baru-baru ini Muhsinin Center bekerja sama dengan para relawan dari SDIT Al - Ghifari mengadakan seminar Parenting Coach dengan narasumber Ust. Ridza Gandhara, M.Pd seorang penulis buku Islamic Parenting " Bagaimana Cara Bahagia menjadi Orang Tua Mulia" , dengan tema " Mencetak Generasi Qur'ani ". Dalam pembahasan seminar tersebut dijelaskan bagaimana mendidik dan mengasuh anak dengan pola Islami.



Secara singkat akan diuraikan tentang bagaimana menajdi orang tua dan pendidik yang baik.


"Jika kamu berbuat baik, kamu berbuat baik untuk kamu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk dirimu sndiri " (Q.S. Al - Isra:7)

" Sesungguhnya aku hendak megajarkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah "     (Q.S. Saba':46)

Pendidik menurut pandangan Islam adalah orang khusus yang merawat atau mengembangkan kepribadian orang lain menuju derajat kebaikan dengan mengamalkan ajaran kebenaran yang Allah berikan. Pendidik adalah  orang yang memiliki derajat tinggi dalam pandangan Allah SWT.  apabila pendidik tersebut memenuhi syarat telah ditetapkan Allah SWT. yaitu dengan memenuhi sifat - sifat pendidik yang baik sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya dan para ulama yang takut kepada allah SWT.

Sifat pendidik yang baik, diantaranya yaitu :

1. Beriman dan berilmu 
2. Bertaqwa kepada Allah
3. Berbuat adil
4. Mengasihi dan menyayangi
5. Menyukai persatuan dan menjauhi pertikaian
6. Menolong dan membantu untuk kebaikan
7. Rajin, Syukur dan tawakkal
8. Gemar dzikir dan taubat
9. Sehat dan kuat

Dan ada beberapa formula juga untuk menjadi orang tua dan pendidik yang perlu diperhatikan dan dipelajari bersama dari ajaran Islam, yaitu sebagai berikut :

1. Pemimpin
2. Pengatur
3. Penanggung Jawab
4. Pendidik
5. Pemerhati
6. Perawat
7. Penghibur


Allaah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (yang) bahan bakarnya adalah manusia dan batu; dijaga oleh malaikat yang keras dan kasar; tidak mendurhakai Allaah terhadap yang diperintahkannya.” (QS. At-Tahrim:6)


So, bagi para orang tua dan calon orang tua. Yuk kita pelajari, pahami dan amalkan bagaimana cara menjadi orang tua yang baik dan mulia menurut Allah SWT.

Keep Fight, keep Spirit


Sumber : 
Buku Islamic Parenting : Bagaimana cara bahagia menjadi orang tua mulia 
Penulis Ridza Gandhara